SEBANYAK 1.000 PELAJAR SE KOTA SUKABUMI MENGIKUTI DEKLARASI RESOLUSI PEMUDA MILENIAL JAWA BARAT 2017

Reporter : ENDANG SUMARDI

Sebanyak 1.000 pelajar dari 59 SMA, SMK dan MA se Kota Sukabumi, mengikuti Deklarasi Resolusi Pemuda Milenial Jawa Barat Tahun 2017, yang terbebas dari Radikalisme, Narkoba, HIV-AIDS dan Kekerasan pada Pelajar di Provinsi Jawa Barat, tepatnya hari Senin, 30 Oktober 2017, di Aula Kodim 0607 Kota Sukabumi. Deklarasi tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, S.Ag., M.M.Pd., sekaligus sebagai Ketua KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kota Sukabumi. Hadir pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Reny Marlinawati, Unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kota Sukabumi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Jawa Barat, Kepala Sekretariat KPA Provinsi Jawa Barat, dan para tamu undangan lainnya.

Kegiatan yang mengangkat tema ASIK (Aksi Semangat untuk Indonesia Kondusif) ini, terselenggara atas kerja sama dan merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BNN Provinsi Jawa Barat, Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) Jawa Barat, KPA Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Sukabumi dan KPA Kota Sukabumi, serta dilaksanakan secara serentak di seluruh SMA, SMK dan MA di 27 Kabupaten dan Kota se Provinsi Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, S.Ag., M.M.Pd., mengajak kepada seluruh pelajar yang hadir, untuk mendeklarasikan resolusi atau penyataan sikap yang ingin diraih pada tahun-tahun ke depan. Adapun Isi deklarasi tersebut, Demi masa depan kami : Generasi yang sehat dan berkualitas, Demi masa depan kami : Kesetiawakanan sesama anak bangsa, Demi masa depan kami : Indonesia, Menolak segala bentuk penyalahgunaan Narkoba dan perilaku beresiko HIV, Menolak segala bentuk perilaku yang mengajarkan kekerasan dan radikalisme, Siap menjaga diri sendiri, teman dan keluarga dari bujuk rayu Narkoba dan seks bebas serta ajakan kekerasan dan paham radikal, serta Siap bersetia pada identitas diri : Kami Indonesia.

Sementara Kepala Sekretariat KPA Provinsi Jawa Barat, Iman Tedja Rachmana menjelaskan, berdasarkan data analisa situasi HIV-AIDS Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2016 sebanyak 26.422 pengidap HIV-AIDS di Jawa Barat, sebagian besar merupakan kelompok usia 15 sampai dengan 29 tahun, yakni sebanyak 45,2 persen dan kelompok usia 30 sampai dengan 49 tahun sebanyak 46,1 persen. Selain tentang HIV, kalangan pelajar pun perlu dibekali pengetahuan bahaya kekerasan, antara lain bullying, tawuran antar pelajar dan sikap terhadap nasionalisme serta ideologi kebangsaan, yang akan mempengaruhi masa depan generasi tersebut.