Reporter : Arif Hidayat
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi melakukan peninjauan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang tengah direnovasi memanfaatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Peninjauan yang dilaksanakan pada 19 Agustus 2024 di Kelurahan Selabatu dan Benteng, diikuti pula diantaranya oleh aparatur kelurahan setempat dan pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
Tim fasilitator Program Bantuan Renovasi Rutilahu Kelurahan Selabatu dan Benteng, Pepen, disela – sela peninjauan menyampaikan bahwa pengerjaan renovasi rutilahu di dua kelurahan telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, dengan tingkat kemajuan yang bervariasi antara 30 hingga 70 persen dari target.
“Proses pekerjaan itu sudah hampir 1 bulan dengan tingkat kemajuan cukup baik dan cepat, karena kebanyakan sudah 30 – 70 persen. Semua rumah sedang dalam pembangunan, material juga tersedia. Tinggal pekerjaan saja dipercepat walau deadline – nya sampai bulan Oktober, kita push terus.” Jelasnya
Ia mengakui sempat terjadi beberapa kendala dalam pelaksanaan renovasi ini, namun hal ini menurutnya lazim terjadi dan pihaknya pun segera melakukan berbagai perbaikan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan baik.
“Permasalahan di lapangan itu biasa terjadi, karena mungkin PM atau tukangnya kurang memahami walau kita sudah melakukan sosialisasi awal, sosialisasi penetapan PM – nya, terakhir secara teknis sudah dibahas di MP2K dan semua sudah dijelaskan seperti gambar rumah dan lainnya. Kendala ini PR kami untuk segera memantau ulang, memperbaiki agar pengerjaan sesuai dengan arahan dari Pemprov.” Terangnya
Sedangkan Lurah Selabatu, Pebri Iriansyah, yang ditemui dalam peninjauan menyebutkan bahwa tahun ini, sebanyak 20 unit rutilahu di kelurahannya mendapatkan bantuan untuk renovasi. Bantuan ini menurutnya berdampak pada berkurangnya kawasan kumuh di Kelurahan Selabatu dan juga mengatasi permasalahan sanitasi, karena setiap rumah yang dibangun kini dilengkapi septic tank.
Adapun Ketua BKM Kelurahan Benteng, Ahmad Subarkah, menerangkan bahwa saat ini pengiriman bahan material yang akan digunakan untuk merenovasi 20 unit rutilahu telah mencapai 100 persen.
“Kita bekerja sama dengan penerima manfaat melaksanakan pembangunan, termasuk bekerja sama pula dengan pengirim material, Alhamdulillah bahan sudah 100 persen, tinggal pemasangan saja.” Ujarnya
Sementara ketika ditanya mengenai swadaya masyarakat untuk mendukung renovasi, ia menyebutkan bahwa masyarakat memberikan bantuan diantaranya untuk membayar upah pekerja, karena upah pekerja yang dialokasikan dalam bantuan hanya cukup untuk delapan hari.
“Swadaya dari masyarakat Alhamdulillah, seperti material itu disimpan di pinggir jalan, kemudian dimasukkan ke lokasi pembangunan oleh masyarakat menggunakan swadaya, mungkin biaya angkut bisa mencapai Rp. 1 – 2 juta. kemudian upah untuk tukang pun hanya delapan hari, jadi kebanyakan itu didukung dari swadaya. Alhamdulillah proses pengerjaan sudah mencapai 80 persen.” Jelasnya