
Reporter : Khayla Zahwa Annisa – Siti Itsnaeni Hilyati
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi pada 17 Februari 2025, menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) dalam rangka penyusunan rencana kerja tahun 2026. FPD yang diselenggarakan di Hotel Horison mengusung tema Sukabumi Memilah Sampah (SMS).
Penjabat Wali Kota, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya ketika membuka FPD menyampaikan bahwa pengelolaan sampah merupakan salah satu isu lingkungan hidup yang penting untuk diperhatikan. DLH diharapkan bisa mengajak seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam pengelolaan sampah seperti dengan mendirikan bank sampah di lingkungan masing – masing.
Sementara Kepala DLH, Asep Irawan, ketika diwawancarai menyampaikan bahwa salah satu fokus pihaknya saat ini adalah menggerakkan masyarakat untuk memilah sampah terutama untuk rumah tangga, karena daya tampung Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul telah berada pada level kritis.
“Kondisi TPA kota sudah sangat kritis, mungkin satu tahun lagi (masa operasional). Mau tidak mau kedepan kita harus berusaha keras memilah sampah. Kita akan buat berbagai upaya dan program pemilahan sampah. 38 persen sampah berasal dari rumah tangga dan 40 persen adalah makanan,” jelasnya.
Ia pun menyebutkan satu upaya yang telah dilakukan adalah menerbitkan surat edaran mengenai pendirian bank sampah untuk lingkup kelurahan dan lembaga pendidikan.
“Jadi Pj Wali Kota sudah menerbitkan surat edaran mengenai bank sampah unit untuk kelurahan hingga sekolah. Sejak surat ini dikeluarkan sudah berdiri 10 bank sampah unit, kemudian kita bekerja sama juga dengan 33 komunitas untuk pengelolaan sampah,” pungkasnya.