Reporter : Hendriansyah
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi selama dua hari dari tanggal 25 hingga 26 September 2024 bertempat di Hotel Horison, menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang diikuti oleh berbagai unsur seperti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Penjabat Wali Kota, Kusmana Hartadji, saat diwawancarai usai membuka rakor yang menghadirkan beberapa orang narasumber diantaranya dari Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa melalui rakor ini seluruh pemangku kepentingan diajak terlibat dalam penanganan penyakit, karena pencegahan dan pengendalian penyakit menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, baik pencegahan penyakit menular maupun tidak menular. (pencegahan) termasuk kebersihan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, makanya tidak cukup hanya oleh Dinas Kesehatan tapi juga melibatkan pihak lain seperti Dinas PUTR, para camat dan lurah, termasuk dalam penanganan yang harus dilakukan cepat.” Ujarnya
Ia pun menyampaikan bahwa salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue, terutama karena saat ini mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan.
“DBD ini yang kemarin sudah mulai meningkat kan dan infeksi saluran pernafasan yang perlu memang perlu kita waspadai ya.” Tambahnya
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, drg. Wita Darmawanti, ketika diwawancarai menuturkan bahwa hari pertama rakor diikuti oleh peserta lintas sektor, sedangkan hari kedua melibatkan para kader Posyandu. Menurutnya salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah kanker serviks yang bisa disebabkan oleh Virus Pafiloma.
“Kami mohon dukungan karena masalah kesehatan ini tidak hanya Dinas Kesehatan saja yang berperan tapi lintas sektor, seperti dalam penanganan covid.” Tuturnya
Ia juga menyebutkan beberapa data mengenai jumlah kasus penyakit yang terjadi sejak awal tahun 2024 seperti 1304 kasus DBD dengan enam kasus kematian.