Reporter : Arif Hidayat
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi menggelar Lomba Cerdas Cermat Gapura Panca Waluya di SMPN 6. Lomba yang diadakan pada 23 Oktober 2025, dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikbud Kota Sukabumi Novian Restiadi, serta dihadiri pula di antaranya oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Sukabumi Rita Handayani.
Novian menerangkan bahwa konsep Gapura Panca Waluya yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat, dihadirkan sebagai paradigma pendidikan holistik yang berakar pada nilai – nilai budaya lokal yang relevan dengan tuntutan zaman. Gapura Panca Waluya yang berarti Gerbang Lima Kesejahteraan mencerminkan lima pilar dalam pembangunan karakter dan kompetensi individu, yakni sehat jasmani, sehat sosial, sehat intelektual, kemudian inovatif dan produktif.
Gapura Panca Waluya bukan hanya sekedar simbol tetapi representasi transisi menuju sistem pendidikan yang inklusif dan transformatif.

Sementara ketika diwawancara, Rita Handayani menjelaskan bahwa Lomba Cerdas Cermat Gapura Panca Waluya adalah inovasi yang digagasnya, untuk mengevaluasi penerapan konsep Gapura Panca Waluya pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah. Menurtunya konsep ini sejalan dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang sebelumnya telah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Awalnya adalah pembuatan modul penerapan Gapura Panca Waluya, nah ternyata gayung bersambut dengan adanya penguatan regulasi dari Pemprov Jabar, kemudian di jenjang pendidikan dasar sudah ada penerapan Gapura Panca Waluya melalui kebiasaan anak Indonesia hebat, yang bisa dipilah untuk menguatkan nilai – nilai Gapura Panca Waluya seperti cageur, bener, pinter,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kedepannya lomba cerdas cermat ini akan digelar di sekolah lainnya, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerapan konsep Gapura Panca Waluya di tingkat peserta didik.
“Ini merupakan program kami, kebetulan kami memiliki program pembinaan sejarah lokal, khusus untuk lomba cerdas cermat. Awalnya memang cerdas cermat dengan tema sejarah dan museum lokal. Tetapi tahun ini tidak diadakan baik di tingkat pusat maupun provinsi, sehingga diserahkan ke daerah agar tetap diadakan dengan tema lain,” tandasnya.