DP2KBP3A Cegah Kasus Stunting Baru Dengan Dapur Sehat Atasi Stunting

Reporter : Arif Hidayat

Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi menggelar pelatihan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) pada 22 Mei 2024 bertempat di aula kantor DP2KBP3A. Pelatihan ini diikuti oleh koordinator lapangan Balai Penyuluh KB dan Ketua Kampung Keluarga Berkualitas se – Kecamatan Warudoyong.

Kepala Bidang Keluarga Berencana DP2KBP3A, Ken Siti Hindun, menerangkan bahwa hingga tahun 2024, setiap kelurahan di Kota Sukabumi telah memiliki Kampung KB Berkualitas. Hal ini menurutnya merupakan potensi yang harus dikelola dengan baik dalam rangka menurunkan angka prevalensi stunting melalui peningkatan kualitas gizi masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya pangan lokal.

Sedangkan Sekretaris DP2KBP3A, Rina Hestiana, ketika diwawancarai menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan penerapan salah satu strategi DP2KBP3A untuk mencegah munculnya kasus stunting baru, karena saat ini pun berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia yang terbaru, angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi sudah mencapai 26,9 persen.

“Dari data Status Gizi Indonesia, sebesar 19,6 persen. Sedangkan hasil SKI sebesar 26,9 persen, sementara target nasional prevalensi stunting harus 14 persen pada tahun 2024. Kalau dari pemantauan balita di Posyandu ada penurunan, tetapi hasil SKI ada kenaikan.” Jelasnya

Ia melanjutkan melalui pelatihan  ini diharapkan masyarakat yang berada diwilayah Kampung Keluarga Berkualitas bisa terlibat dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting dengan menyediakan makanan bergizi bagi keluarga berisiko stunting.

“Kita tahu beberapa faktor penyebab stunting diantaranya akses terhadap makanan bergizi, kemudian pemahaman ibu tentang makanan bergizi dan pengelolaannya. Fokus DP2KBP3A karena pencegahan, pendekatannya melalui dapur sehat atasi stunting di Kampung Keluarga Berkualitas yang diharapkan masyarakat bisa memberdayakan potensi diwilayahnya agar mengelola makanan bergizi seimbang berbahan pangan lokal untuk diberikan kepada keluarga risiko stunting.” Ujarnya

Leave a Reply