Gerakan Seniman Masuk Sekolah Atasi Minimnya Tenaga Pengajar Bidang Kesenian dan Kebudayaan

Reporter : Arif Hidayat

Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dinilai memiliki komitmen dalam upaya memajukan kebudayaan, sehingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tahun ini memilih Kota Sukabumi sebagai satu – satunya daerah di Jawa Barat yang menerapkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Hal ini disampaikan oleh Pamong Budaya pada Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Barkah, disela – sela kegiatan Panen Karya GSMS pada 11 September 2024 di Gedung Juang.

Ia menjelaskan dalam impelementasinya Disdikbud bersama Kemendikbudristek mengadakan seleksi terlebih dahulu untuk menetapkan seniman dan sekolah yang akan dilibatkan dalam GSMS. Adapun seni yang diajarkan kepada para pelajar dari dari 23 SD dan SMP merupakan bagian dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan.

“Kita awalnya melakukan seleksi penerimaan seniman pengajar, kemudian setelah ditetapkan sebanyak 23 orang. Lalu ditetapkan pula 23 sekolah untuk implementasi GSMS. Bukan hanya seni pertunjukan ya tetapi juga seni rupa diajarkan dalam GSMS.” Jelasnya

Ia menambahkan program kolaboratif ini mampu menjawab kendala yang selama ini dialami oleh sekolah yaitu kurangnya tenaga pengajar dalam bidang seni dan kebudayaan.

“Kota Sukabumi sangat antusias menerima program ini, karena ditengah minimnya guru – guru yang mengajarkan seni dan budaya, ternyata kolaborasi ini menghasilkan karya luar biasa yang ditunjukkan dalam dua hari penampilan.” Tambahnya

Pada bagian akhir wawancara, ia menyampaikan bahwa Panen Karya GSMS yang merupakan puncak dari pelaksanaan program tersebut, dapat terselenggara berkat dukungan berbagai pihak diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi.

Leave a Reply