Reporter : Riksan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, menggulirkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Kota Sukabumi. Program ini merupakan salah satu dukungan terhadap program Merdeka Belajar yang tahun ini ditargetkan menjangkau 920 sekolah, 9.200 orang pelajar dan melibatkan 880 orang seniman dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Rita Handayani, menyebutkan bahwa ia merasa bersyukur program yang dilaksanakan dari Bulan Juni hingga September mendatang bisa digulirkan di Kota Sukabumi, karena program GSMS yang dikelola Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kemendikbudristek hanya diterapkan di 40 kota dan kabupaten di Indonesia, dan Kota Sukabumi merupakan perwakilan dari Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya digulirkannya program GSMS di Kota Sukabumi, tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Daerah melalui Disdikbud untuk melestarikan kebudayaan dengan telah ditetapkannya indikator pemajuan kebudayaan dalam dokumen perencanaan.
“Ini menjadi salah satu solusi keterbatasan guru seni budaya di sekolah. Program ini menjadi stimulan bagi daerah dalam pengarusutamaan kebudayaan dalam pendidikan melalui proses pembelajaran dari seniman dan budayawan lokal di persekolahan sehingga menciptakan generasi muda yang cinta budaya lokal. Dalam rencana program pembelajarannya pun diinternalisasi terkait pentingnya melestarikan Warisan Budaya Tak benda (WBTb) terutama yang sudah ditetapkan sebagai WBTb Provinsi maupun Indonesia, yaitu Seni Pertunjukan Uyeg, Kemahiran dan makanan tradisional Mochi, Permainan Tradisional Gotong Lisung, Olah Raga Tradisional Boles, dan Seni Pertunjukan Gotong Sisig.” Ujarnya
Ia menambahkan program GSMS akan diterapkan di 23 sekolah jenjang pendidikan SD dan SMP di Kota Sukabumi serta melibatkan seniman lokal. Jelang pelaksanaan GSMS, pada 6 Juni lalu Disdikbud menggelar rapat di SMPN 9 yang melibatkan para seniman, serta Kepala SD dan SMP se – Kota Sukabumi.,