
Reporter : Arif Hidayat
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi pada 23 April 2025, menggelar Forum Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Strategis 2025 – 2029.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, ketika membuka FPD yang diadakan di kantor DP2KBP3A, menyampaikan pentingnya masyarakat memahami literasi digital dalam strategi pengendalian sosial dan pemberdayaan keluarga. Ia mengingatkan bahwa tanpa bekal literasi digital yang kuat, keluarga mudah terpapar hoaks serta narasi negatif dan memiliki pola pikir yang kontraproduktif terhadap pembangunan.
Oleh karena itu ia menekankan pendekatan terhadap pengendalian penduduk, edukasi keluarga berencana serta perlindungan perempuan dan anak, harus mulai merambah ruang digital.
Sementara itu Sekretaris DP2KBP3A Kota Sukabumi, Rina Hestiana, mengatakan terdapat tiga program prioritas dalam Renstra 2025 – 2029 yaitu penanggulangan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, peningkatan edukasi pada pasangan usia subur, serta program anak asuh dalam penanggulangan kasus stunting.
Disampaikan pula dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, kedepannya DP2KBP3A berharap bisa membangun Rumah Aman yang ditujukan sebagai tempat tinggal sementara bagi korban kekerasan. Saat ini DP2KBP3A masih menyewa untuk menyediakan rumah aman bagi para korban.
“Rumah aman itu kenyataannya dilakukan secara sewa, harusnya membangun. Tapi karena keterbatasan anggaran Pemda jadi sewa. Kita berharap bisa membangun, memiliki sendiri, dan lokasinya ada di belakang UPTD PPA di Jalan Gotong Royong,” ucapnya.