Pencegahan Stunting Menjadi Fokus DP2KBP3A Dalam Program Kerja Tahun 2026

Reporter : Arif Hidayat

Pencegahan stunting menjadi salah satu fokus Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam program kerja mereka. Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, ketika membuka Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi, pada 25 Februari 2025, menyebutkan bahwa salah satu cara yang akan digunakan untuk mengatasi stunting adalah memperkuat Posyandu dengan pemberian dana insentif.

Program lainnya yang akan digarap adalah penguatan ekonomi masyarakat, agar tidak ada anak yang mengalami putus sekolah. Menurutnya hal ini berhubungan dengan upaya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini yang berisiko melahirkan anak dengan kondisi stunting.

“Nanti ada program insentif Rp. 500 ribu bagi Posyandu untuk pencegahan stunting. Uang ini nanti dikelola oleh para kader, saya pikir ini cukup untuk Pemberian Makanan Tambahan,” ucapnya

Sedangkan Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menjelaskan bahwa penanganan stunting menjadi salah satu program yang menjadi prioritas dalam rencana kerja pihaknya untuk tahun 2026.

Adapun DP2KP3A menjalankan fungsi preventif dalam penanganan stunting, seperti melalui upaya Pendewasaan Usia Perkawinan dan program keluarga berencana.

“DP2KBP3A itu penanganan stunting di hulu, salah satunya pendewasaan usia perkawinan. Kita selalu mensosialisasikan di 7 Balai KB bahwa yang mau menikah harus mengisi aplikasi Elsimil, supaya terdeteksi. Kami itu sifatnya preventif,” jelasnya.

Leave a Reply