Target Penguatan Kapasitas Fiskal Pemkot Sukabumi, Sejalan Dengan Arahan Kemendagri

Pemerintah Kota Sukabumi memiliki komitmen yang searah dengan kebijakan Kementerian Dalam Negeri, terutama dalam upaya meningkatkan kapasitas fiskal daerah yang saat ini masih berada pada kategori lemah. 

Komitmen tersebut disampaikan secara langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, kepada Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, usai pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), yang diselenggarakan di Kota Surabaya pada 8 Mei 2025.

Wali Kota menjelaskan bahwa pada saat berbincang dengan Wakil Menteri Dalam Negeri, ia menyampaikan beberapa langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Sukabumi untuk menguatkan kapasitas fiskal, diantaranya dengan memperbaiki pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Saya langsung berbicara dengan Wamendagri, Bima Arya, dan kita akan mengikuti arahan. Kota Sukabumi kini dalam proses meningkatkan PAD dari fiskal lemah menjadi kuat, termasuk penyehatan BLUD dan BUMD. Intinya, tolong terus pantau Kota Sukabumi. BUMD dan BLUD harus menghasilkan keuntungan. Pesan ini juga saya sampaikan kepada Direktur Keuangan usai acara,” ujarnya kepada awak media.

Ia menambahkan bahwa program peningkatan PAD dan penyehatan BLUD dan BUMD telah masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029 dan Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Kota Sukabumi.

Sedangkan saat membuka jalannya Munas VII Apeksi, Wakil Menteri Dalam Negeri menyebutkan bahwa penguatan kapasitas fiskal daerah merupakan cara untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Saat ini dari 98 Pemerintah Kota yang menjadi anggota Apeksi, hanya terdapat 10 Pemerintah Kota yang memiliki kapasitas fiskal kuat. 

Ia melanjutkan salah satu cara yang ditempuh untuk menguatkan kapasitas fiskal adalah dengan melakukan efisiensi anggaran, agar pengelolaan keuangan daerah bisa semakin optimal dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

“Efisiensi anggaran adalah investasi, visi jangka panjang, membangun kultur baru, pendekatan baru, menghilangkan yang mubazir agar tercipta ruang fiskal yang kokoh,” ucap Bima Arya.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan pendapatan dan belanja daerah, agar uang yang beredar di daerah semakin meningkat sehingga bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian.

Leave a Reply