Reporter : Riksan
Penyediaan data berkualitas yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pemerintah Kota Sukabumi untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Dalam upaya menyajikan data berkualitas yang akurat dan faktual, Dinas Kependudukan, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KPBP3A) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi pada 3 Desember 2025, menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting bertempat di aula kantor Bappeda.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Masyarakat Bappeda Kota Sukabumi Nenden Eviyanti, menyampaikan rakor yang diikuti di antaranya oleh operator data stunting kecamatan, Puskesmas dan PLKB, mengangkat tema evaluasi pengisian capaian indikator stunting di website monitoring Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Rakor bertujuan untuk menguatkan pemahaman operator OPD tentang standar pengisian data, menyamakan langkah kerja dalam penyempurnaan data stunting, dan mewujudkan integritas data lintas sektor,” ucapnya.
Sedangkan Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana dalam arahannya pada rakor tersebut meminta seluruh operator mengisi indikator kinerja secara lengkap, sesuai dengan fakta di lapangan. Ia juga mengingatkan para operator agar tepat waktu dalam melakukan pengisian data indikator stunting, serta menguatkan koordinasi lintas sektor dalam penyajian data.
Pada kesempatan tersebut ia pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan stunting, karena selain berhasil menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 19,7 persen, kinerja TPPS membuahkan pula penghargaan Juara Terbaik I Audit Kasus Stunting Tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Mudah – mudahan angka prevalensi stunting lebih turun, sehingga target pemerintah bisa tercapai, kemudian anak – anak kita yang mengalami stunting bisa tertangani dengan baik. Stunting ini harus kita selesaikan dari hulunya,” jelasnya.
Rakor menghadirkan Muhammad Haidir Ali dari Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang menjelaskan mengenai teknis pengisian data ke website Bina Bangda Kemendagri.