Reporter : Riksan
Kabar hoaks mengenai bencana yang dikaitkan dengan bencana banjir di Kota Sukabumi pada 5 November lalu, menyebar melalui media sosial youtube. Dalam konten video yang diunggah oleh salah satu kanal youtube, disebutkan bahwa hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Sukabumi secara berturut – turut dari tanggal 5 hingga 7 November 2024, menyebabkan malapetaka seperti timbulnya bencana banjir. Bahkan disebutkan pula ketinggian banjir bandang mencapai 8 meter.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang melakukan penelusuran terhadap konten video tersebut, menyimpulkan bahwa konten ini merupakan konten menyesatkan atau misleading content.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa konten tersebut dibuat dengan menggabungkan beberapa video banjir yang terjadi di berbagai wilayah seperti banjir di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi pada 2017 silam. Kemudian narasi yang disajikan oleh pembuat konten adalah narasi yang salah. Salah satu bagian narasi menyebutkan banjir menghancurkan plafon, kaca bahkan menghanyutkan berbagai barang di hampir semua mall di Kota Sukabumi. Faktanya berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, tidak terjadi kerusakan pada mall akibat banjir yang dipicu cuaca ekstrem pada 5 November lalu.
Kemudian kesalahan lainnya adalah cuaca ekstrem yang melanda Kota Sukabumi hanya terjadi pada 5 November 2024, dan pada tanggal 6 serta 7 November lalu tidak terjadi kondisi cuaca ekstrem. Atas menyebarnya konten hoaks ini, Diskominfo Kota Sukabumi mengimbau masyarakat untuk selalu berhati – hati dan selalu memeriksa kebenaran setiap informasi.